Romansick (Emilya Kusnaidi)


Judul
Romansick

Penulis
Emilya Kusnaidi

Penerbit
Gramedia Pustaka Utama

ISBN
9786020376530

Harga
Rp 70.000,-

Sinopsis


Her life was almost perfect. Pekerjaan sebagai editor di majalah fashion ternama, rekan kerja yang baik hati meskipun doyan gosip, serta dua sahabat cowok yang selalu ada ketika dibutuhkan. So what a girl could ask for more? Well, please underline the “almost” part. 
Audrey “Dre” Kahono jatuh cinta setengah mati pada Eren, sahabatnya—tapi nggak pernah punya keberanian mengungkapkan hal itu. Sebuah pengakuan mendadak dari Eren membuatnya terseret dalam insiden penuh kesialan yang berujung pada serentetan drama baru: pertemuan tanpa sengaja dengan Austin yang moody setengah mati, insiden di pelataran parkir, dan belum lagi soal liburan ke Bintan yang mendadak tapi berakhir mengejutkan! 
Austin yang persisten mendekati Dre membuat Dre kesal tapi lama-lama suka. Nah, masalahnya, ketika Dre mulai dekat dengan laki-laki lain, Eren malah kelihatan uring-uringan. Belum lagi drama antara Dre dan Eren berakhir, Austin malah menambah drama baru dalam hidupnya...


Review

Audrey adalah satu-satunya wanita dalam lingkaran persahabatannya dengan Tara dan Eren. Tara—si bad boy yang selalu setia jadi tempat curhat Audrey sementara Eren—si tumpul yang tidak pernah sadar bahwa dirinya bukan hanya sekedar sahabat bagi Audrey. Wanita itu mencintai Eren. Sayangnya, meski telah menyimpan perasaan selama bertahun-tahun, Eren yang sama sekali tidak menyadari hal itu justru semakin serius dengan kekasihnya di New York. 

She's in love with her bestfriend.
She's in love with Eren.
But he's already taken. Since forever. 
hal. 20

Karena lelah menahan perasaan yang tidak jelas akhirnya, Audrey bersiap untuk mengatakannya pada Eren. Tapi siapa yang sangka kalau di malam saat Audrey mengumpulkan niatnya untuk bicara, di malam itu pula Eren memberi tahu Audrey bahwa ia akan melamar kekasihnya. 

Dunia seakan-akan runtuh. Audrey kehabisan oksigen setelah mendengar pernyataan Eren. Dia pun memilih untuk meninggalkan acara soft opening wine tasting place untuk menghirup segar. Dan dalam pelariannya itu, dia menabrak seorang pria—Austin yang menyeretnya dalam kisah cinta yang semakin rumit. 

It's the hardest shit ever. Telling someone how you really feel.
hal 288
Romansick mengangkat cerita yang klasik tapi enjoyable. Dengan gaya bahasa yang santai, lugas, dan Metropop banget, Emilya Kusnaidi berhasil menghidupkan setting cerita dengan baik. Ditambah dengan penggambaran kesibukan tokoh-tokohnya sebagai pekerja Ibu Kota yang bisa mengisi pengetahuan pembaca tentang kehidupan orang-orang urban saat ini. Well, hidupnya cerita ini juga diperkuat dengan judulnya yang cathcy—Romansick. Yang sudah jelas mudah diingat dan mudah dilafalkan.

Dalam novel ini, alur cerita yang maju memang memudahkan pembaca dalam menikmati Romansick. Tetapi di beberapa part, kejadian yang ingin diceritakan justru terasa begitu cepat. Walau pun hal itu tidak merusak isi cerita namun sebagai pembaca, rasanya menikmati satu momen dalam sebuah novel dengan proses yang tidak terlalu cepat adalah kesenangan lain kan? 

Hal ganjil yang membuat saya bertanya-tanya sewaktu membaca Romansick adalah penentuan gender Tara dan Eren yang diceritakan di bab pertama. Rasanya pemilihan namanya kurang macho (no offense) sehingga pembaca harus membaca lebih jauh lagi untuk menyakinkan bahwa Tara dan Eren adalah memang tokoh laki-laki di Romansick.

Sebagai pencinta buku-buku Metropop, debut solo Emilya Kusnaidi ini menjadi salah satu bacaan yang bisa dinikmati. Eksekusi cerita yang klise bisa dikemas dengan cara yang menarik sehingga membuat pembaca terus membaca sampai halaman terakhir dalam waktu singkat. Untuk novel bergenre Metropop, Romasick layak diberi 3,5 bintang dari 5 bintang.

So if you guys just falls in love with your bestfriend since forever, Romansick is your choice!

Comments

Popular Posts